Biaya Perawatan Medis dan Tarif Berobat di Puskesmas 2024

Informasi terbaru tentang Biaya Perawatan Medis dan Tarif Berobat di Puskesmas dirangkum di sini.

Saat ini puskesmas semakin dilirik oleh masyarakat yang membutuhkan pengobatan untuk menyembuhkan penyakitnya. Pasalnya, selain biaya pengobatan yang relatif lebih terjangkau dibandingkan rumah sakit atau klinik, tenaga medis di puskesmas semakin berkualitas.

Puskesmas itu sendiri sudah ada di setiap kecamatan di setiap kota atau kabupaten.

 

Banyak Puskesmas di Indonesia telah didukung oleh fasilitas kesehatan modern dan dokter ahli, termasuk dokter gigi dan dokter anak.

Selain itu, banyak puskesmas yang juga memberikan pelayanan kesehatan standar, seperti di rumah sakit.

Rumah Sakit

Biaya Perawatan Medis dan Tarif Berobat Puskesmas Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta November 2024

 

Jenis Pelayanan Puskesmas Tarif Pengobatan (Rp)
Rawat jalan15.000
UGD20.000
Rawat Inap per Hari170.000
Rawat Inap Kelas per Hari200.000
PHN (Home Care)50.000
Injeksi 20.000
Penanganan luka dengan ATS145.000
Penangan gigitan ular dengan ABU1.009.000
Pasang infus 45.000
Ganti cairan infuse 12.000
Lepas infus7.000
Perbaikan infuse 9.000
Pasang NGT45.000
Oksigen jam pertama/24 jam pertama27.000
Oksigen tiap jam berikutnya5.000
Observasi pasien tiap 2 jam7.000
Resusitasi 40.000
Ekstirpasi tumor jinak125.000
Tarif Jahit luka 1-350.000
Jahit selanjutnya per jahitan5.000
Aff hecting 10.000
Perawatan luka ringan 20.000
Perawatan luka sedang 25.000
Perawatan luka berat35.000
Perawatan luka bakar <18 % 35.000
Perawatan luka bakar >18 % 50.000
Circumsisi 150.000
Circumsisi dengan penyulit200.000
Anestesi Lokal dengan Chlorethyl spray125.000
Insisi/eksisi 45.000
Kateterisasi urine 45.000
Kateterisasi dengan urine bag50.000
Pelepasan kateter 17.000
Ekstraksi kuku 50.000
Reposisi mandibula 40.000
Lavemen 20.000
Rectal toucher 15.000
Pasang spalk 20.000
Pasang gips spalk100.000
Ekstraksi corpal telinga35.000
Ekstraksi corpal mata35.000
Ekstraksi cerumen prop30.000
Biaya Tindik telinga dewasa 35.000
Irigasi mata, telinga45.000
Dokter Spesialis 45.000
Dokter/Petugas Puskesmas10.000
Biaya Persalinan Normal 700.000
Persalinan dengan penyulit 750.000
Manual plasenta140.000
Eksplorasi plasenta140.000
Kompresi uterus 175.000
Kontrol IUD50.000
Pemasangan IUD100.000
Pelepasan IUD 100.000
Pelepasan IUD dengan penyulit125.000
Biaya Cabut dan pasang IUD200.000

Harga yang disebutkan di atas diambil dari situs resmi puskesmas dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa peringatan. Sebaliknya, biaya suntik di Puskesmas Gunung Kidul Yogyakarta yang tahun lalu Rp 10.000, kini naik dua kali lipat menjadi Rp 20.000.

Keduanya akan dibandingkan secara berbeda, seperti halnya tingkat perawatan medis di Jakarta. Sebagai contoh, seperti dibahas di bawah ini, layanan darurat di Jakarta sangat murah.

Biaya Perawatan Medis dan Tarif Berobat serta Layanan Ambulans Puskesmas Jakarta November 2024

Ambulans Puskesmas (sumber: detik)

Jenis Layanan AmbulanceBiaya (Rp)
Angkutan mobil ambulance per orang per gerak90.000 – 150.000
Pemeriksaan jenazah30.000
Ambulance laut (per mil per laut perjalanan PP dari Jakarta) Pulau Untung Jawa5.400.000
Ambulance laut (per mil per laut perjalanan PP dari Jakarta) Pulau Pramuka15.000.000
Ambulance laut (per mil per laut perjalanan PP dari Jakarta) Pulau Kelapa19.800.000
Ambulance laut (per mil per laut perjalanan PP dari Jakarta) Pulau Sabira37.800.000

Harga-harga tersebut di atas diatur dalam Peraturan Gubernur yang berlaku sejak 2018. Memang ketentuan kefarmasian seperti obat-obatan dan alat kesehatan juga diatur secara ketat, dengan harga maksimal 120 persen dari harga eceran.

Akan tetapi, setiap daerah memiliki persyaratannya sendiri-sendiri.

Biaya Perawatan Medis dan Tarif Berobat Puskesmas Bareng Kota Malang November 2024

Jenis Pelayanan Puskesmas Tarif Pengobatan (Rp)
Rawat Jalan (per kunjungan) Penduduk Kota MalangGratis
Rawat Jalan (per kunjungan) Penduduk Luar Malang 13.000
Surat Keterangan Sehat 10.000
Biaya Pemeriksaan Kesehatan Haji20.000
Pemeriksaan Kesehatan dan Im Catin20.000
Jahit Luka 1-5 Jahitan25.000
Debridement Luka Kecil25.000
Biaya Tindik / Pasang Anting Telinga20.000
Ganti Balutan20.000
Mengangkat Benda Asing20.000
Memecah Bisul20.000
Tarif Lepas Jahitan20.000
Pasang Catheter25.000
Pasang Infus25.000
Jahit Luka 6-15 Jahitan50.000
Tarif Pengambilan Benda Asing di Hidung, Telinga (THT)50.000
Tindakan IVA Test 15.000
Biaya Suntik KB20.000
Pemeriksaan dan Pemasangan Implan40.000
Pemeriksaan dan Pelepasan Implan60.000
Pemeriksaan, Pemasangan, & Pelepasan Implan100.000
Pemeriksaan & Pemasangan IUD 60.000
Pemeriksaan & Pelepasan IUD80.000
Pemeriksaan, Pemasangan, & Pelepasan IUD 140.000
Cabutan Gigi Susu Tanpa Suntikan15.000
Trepanasi, Tumpatan Sementara15.000
Tambalan Tetap/Glass Ionomer70.000
Pembersihan Karang Gigi per Rahang50.000
Cabut Gigi Tetap30.000
Cabut Gigi Susu dengan Suntikan20.000
Cabut Gigi dengan Komplikasi100.000
Biaya Cek Darah Lengkap35.000
Cek Golongan Darah10.000
Cek Hemoglobin10.000
Cek Asam Urat 20.000
Cek Kolesterol Total 20.000
Cek HDL Kolesterol20.000
Cek LDL Kolesterol20.000
Cek Trigliserida20.000
Tarif  Cek Glukosa 10.000
Cek Urine Lengkap10.000
Tarif  Tes Kehamilan10.000
Tes Narkoba (3P)75.000
Tes HIV, IMS, TBCGratis
Tes Paket Ibu Hamil Gratis

Saat ini, tingkat perawatan medis di puskesmas berbeda-beda sesuai dengan kebijakan masing-masing wilayah dan juga puskesmas yang bersangkutan. Namun, biaya layanan rata-rata relatif rendah.

Seperti pada tabel biaya berobat ke Puskesmas Gunung Kidul Yogyakarta diatas yang menawarkan berbagai layanan kesehatan dengan harga murah.

Darimana Puskesmas Mendapatkan Obat-obatan?

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) mendapatkan obat-obatan dari beberapa sumber yang berbeda, tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di setiap daerah. Berikut adalah beberapa sumber utama obat-obatan untuk puskesmas di Indonesia:

  1. Dinas Kesehatan – Dinas Kesehatan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota seringkali bertanggung jawab untuk memasok obat-obatan dasar ke puskesmas. Mereka biasanya mengalokasikan anggaran dan mengatur distribusi obat-obatan sesuai dengan kebutuhan puskesmas di wilayah tersebut.
  2. APBN dan APBD – Obat-obatan untuk puskesmas juga dapat diperoleh melalui anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dana ini digunakan untuk membeli obat-obatan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap puskesmas.
  3. Pengadaan Nasional dan Lokal – Beberapa obat-obatan mungkin juga didapatkan melalui pengadaan nasional yang dilakukan oleh pemerintah pusat atau melalui pengadaan lokal yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
  4. Program Kesehatan Nasional – Program-program kesehatan nasional seperti Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) atau program-program khusus lainnya dapat menyediakan obat-obatan tertentu kepada puskesmas sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat.
  5. Donasi dan Bantuan – Kadang-kadang puskesmas juga menerima donasi atau bantuan obat-obatan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi non-pemerintah (NGO), atau perusahaan swasta yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.

Setiap puskesmas di Indonesia harus memastikan bahwa obat-obatan yang diterimanya memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pemilihan obat-obatan juga harus sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut, dan puskesmas bertanggung jawab untuk pengelolaan dan distribusi obat-obatan yang efisien dan aman.

Apakah Obat di Puskesmas Sudah Lolos Uji Farmasi?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) salah satunya pafitanjung.org tidak secara langsung melakukan uji farmasi terhadap obat-obatan yang ada di puskesmas. Prosedur pengujian farmasi untuk obat-obatan di Indonesia biasanya dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta lembaga-lembaga terkait lainnya yang memiliki kewenangan dalam hal regulasi dan pengawasan obat-obatan.

BPOM adalah badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi, pengawasan, dan pengujian terhadap obat-obatan sebelum mereka diperbolehkan beredar di pasar, termasuk obat-obatan yang digunakan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Mereka memastikan bahwa obat-obatan tersebut aman, berkualitas, dan memenuhi standar farmasi yang ditetapkan.

PAFI sendiri merupakan organisasi profesi yang mewadahi para ahli farmasi di Indonesia, termasuk apoteker, dan mereka berperan dalam meningkatkan standar praktik farmasi dan advokasi kepentingan profesi. Namun, tanggung jawab langsung terhadap uji farmasi obat-obatan di Indonesia berada di bawah kewenangan BPOM dan lembaga-lembaga yang terkait dalam sistem regulasi obat-obatan.